![]() |
Foto Istimewa. |
MEDAN, SUMATERA UTARA - Riak ombak terlihat memercik kuat di punggung kapal yang melaju perlahan. Suaranya terdengar begitu jelas bersamaan dengan mesin tua kapal yang melaju di atas air tenang kawah Danau Toba terbesar di dunia.
Berjarak sekira 176 kilometer (km) ke arah barat Kota Medan, Danau Toba merupakan volcano-tektonik (kawah gunung api raksasa) kuarter terbesar di dunia ini, menyuguhi daya tarik yang tidak biasa.
Kaldera yang terbentuk oleh proses amblasan (collapse) pasca erupsi supervolcano gunung api Toba Purba, kemudian terisi oleh hujan ini penuh kemewahan alam dan adat istiadat budaya yang mengagumkan.
Objek wisata yang begitu mengangumkan tersebutpun, masyarakatnya membutuhkan banyak edukasi agar tidak jauh tertinggal. Semuanya harus berpacu dengan keadaan, agar mulus memenuhi karakter Monaco of Asia.
Melihat keprihatinan dan panggilan jiwa, kemudian menjadi alasan lahirnya Alusi Tao Toba, sebagai sopo belajar anak-anak di kawasan Danau Toba.
Pendiri ALUSI TaoToba, Togu Simorangkir mengatakan, ALUSI TaoToba didirikan pada 18 juni 2009. Nama itu dipilih dengan harapan dapat menjadi jawaban dari permasalahan yang ada. Sebab alusi itu artinya jawab dan Tao Toba adalah Danau Toba.
Kehadiran ALUSI TaoToba yang dapat menjadi semangat baru bagi anak-anak kawasan Danau Toba. Pemantik untuk meningkatkan minat baca, dan wadah pendidikan. Jembatan menyelamatkan Danau Toba yang menurun kualitas lingkungannya dan terancam akibat perilaku manusia dan interaksi manusia dengan lingkungan yang berakibat kepada rusaknya lingkungan Danau Toba.
''Kelestarian Danau Toba akan terwujud jika masyarakatnya sejahtera terlebih dahulu,'' kata Togu.
Diungkapkan Togu, sejak 2009 di dirikan, kini ALUSI TaoToba sudah memiliki 5 sopo belajar yang tersebar di 4 Kabupaten Samosir, satu di Tobasa, dan satu kapal belajar. Di mana sopo belajar pertama bernama lotung yang didirikan pada 21 april 2010 di Huta Lotung Nagonal, Pardomuan Kecamatan Sitamindo Kabupaten Samosir. Kedua di Huta Janji Maria Desa Parbabadolok Pangururuan yang didirikan 23 september 2013.
Sopo belajar ketiga di Dusun Bahal-bahal Desa Hasinggahan Kecamatan Sianjurmula-mula Kabupaten Samosir, yang didirikan 17 Nopember 2015. Lanjut berada di Desa Lumbang Silintong, Baloige yang didirikan 2 maret 2016 dan terakhir pada 18 Juni 2016 dibuat sopo belajar di Huta Lumban Hariara Desa Simbolon Purba Kecamatan Talutu Kabupaten Samosir.
Lewat pencapain yang sudah diraih saat ini, Togu mengaku belum berpuas diri. Pria yang lahir dan besar di tanah Sumatera ini masih memiliki ambisi yang belum tercapai. Yakni, tiap desa dan huta di kawasan Danau Toba harus memiliki satu sopo belajar.
Saat ini Alusi Tao Toba memiliki program TaoToba Membaca. Dimana masyarakat yang hidup disekitar Danau Toba memiliki akses terhadap buku bacaan dan media informasi lainnya melalui Sopo Belajar, Kreta Baca, Kapal Belajar.
''Tujuan dari program ini membentuk budaya membaca sejak dini guna terciptanya masyarakat yang cerdas dan kritis untuk kesejahteraan mereka dan kelestarian Danau Toba,'' sampai Togu.
Sopo belajar merupakan arena belajar dan bermain dengan berbagai macam aktivitas seperti klub baca, kelas kreativitas, english for fun, pemutaran film dan kegiatan-kegiatan belajar lainnya yang nantinya disusun bersama dengan masyarakat di desa.
Selain rumah bacam cakupan bidang pendidikan yang dilakukan Alusi Tao Toba, dalam hal edukasi, yakni memperkenalkan teknik-teknik penghidupan yang ramah lingkungan. Seperti pertanian berkelanjutan yang dapat menurunkan dampak lingkungan kepada Danau Toba, tapi disisi lain dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Upaya-upaya praktis penyelamatan lingkungan di Danau Toba. Sehingga kualitas kehidupan masyarakat dapat meningkat dan penghidupannya berlangsung secara berkelanjutan.
Berpusat di Desa Silulu Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, ALUSI TaoToba nantinya akan bekerja di 8 Kabupaten yang memiliki Danau Toba. Kedelapan kabupaten tersebut adalah Kabupaten Samosir, Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hansundutan, Karo, Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Salah satu relawan sopo belajar, Ima Ivita Siregar yang telah bergabung sejak Juli 2011 mengaku, bangga dan terharu dengan apa yang telah dikerjakan dan jalani. Ia bahagia ketika bisa melihat anak-anak penuh antusias datang ke Sopo Belajar untuk membaca atau sekedar bermain.
Penduduk lokal, Cornelius Silalahi mengungkapkan, rasa terimakasihnya atas hadirnya ALUSI TaoToba. Sebab, ini menjadi semangat baru bagi anak-anak dalam belajar. Sebagai masyarakat yang bermukim di kawasan Danau Toba, pria yang berumur lebih dari 60 tahun ini mengaku akan mendukung penuh kegiatan tersebut, sepanjangan pada jalur yang positif dan bermanfaat.
ALUSI TaoToba juga memiiliki satu kapal belajar, sebagai perpustakaan keliling. Tujuan dari Kapal Belajar ini adalah untuk membawa buku kepada masyarakat yang tinggal dipinggiran Danau Toba.
''Tertarik untuk mendirikan Sopo Belajar agar masyarakat di desa tersebut khususnya anak-anak dapat membaca setiap hari,'' imbuh Cornelius.
Penulis : @rerereririri