Link Khusus

ads here

Wisata Legenda Batu Takup di Tanah ''Kampung Sakti Rantau Betuah''

advertise here
Batu Takup
BENGKULU - Berbicara tentang ''Bumi Rafflesia'', takkan ada habisnya. Banyak orang yang senang menghabiskan waktu liburan atau akhir pekan di Provinsi Bengkulu. Seperti, di Kabupaten Mukomuko. Di kabupaten ini memiliki puluhan tempat wisata yang unik dan patit untuk disambangi. 

Mukomuko bukan kabupaten 'Numpang Lewat'. Sebab di 'Kampung Sakti Rantau Batuah' ini memiliki obyek Wisata dalam Sebuah cerita legenda. Obyek wisata itu bernama Batu Takup. wisata yang memiliki nilai historis dan sejarah ini terdapat di Kecamatan Malin Deman. 

Untuk menyambangi wisata yang terletak di Desa Talang Arah tersebut, pelancong dari Kota Bengkulu, dapat menempuh jalur darat. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekira lima Jam perjalanan atau sekitar 187 kilometer (KM).

Wisata satu ini merupakan wisata dengan perjalanan yang sangat mengejutkan!. Wuzz.,agak lebay memang, tapi kalau sudah buktiin sendiri, baru bisa mengerti. Perjalanannya ekstrem!. Tidak hanya naik-turun, berkelok-kelok, berbatu koral, tanah kuning, medan yang dilewati, weleh-weleh kalau motor dan mobil, yang tidak bener-benar dalam kondisi prima, bisa hancur.

Sehingga pelancong yang ingin menuju ke sana, wisatawan mesti berhenti di Kecamatan Ipuh terlebih dahulu. Dari sana, pelancong melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Malin Deman dengan melintasi Desa Sibak, yang berjarak sekira 4 km hingga tiba di areal perkebunan sawit salah satu perusahaan Desa Talang Arah.

Obyek wisata Batu Takup, dikenal bukan hanya karena panoramanya yang indah, tetapi juga dikenal karena legendanya yang sangat mashur. 

Menurut cerita warga setempat, batu ini merupakan sebuah kisah legenda yang dikenal masyarakat Malin Deman. Kisah ini menceritakan, sosok laki-laki yang memiliki istri dua atau 'Poligami, hidup mereka miskin atau kurang mampu. Konon semasa itu dipercayai menetap di areal hutan Desa Talang Arah.

Semasa itu sosok laki-laki memiliki dua orang istri. Dari istri pertama, pria itu memiliki 3 orang buah hati, sementara istri muda belum dikaruniai anak. Namun, dalam perjalanan hidup mereka, laki-laki itu lebih sayang dengan istri muda dari pada istri tua.

Sehingga istri tua, merasa iba hati atas perhatian lebih yang diberikan dengan istri muda. Singkat cerita, istri tua memutuskan untuk meninggalkan sang suami, dengan berlari ke hutan belantara. Dalam pelariannya itu, istri tua menitipkan dua orang anaknya yang telah beranjak remaja. Sementara anaknya yang masih menyusui dibawa dirinya.

Setelah beberapa jam perjalanan di hutan belantara, istri tua menemukan batu besar yang datar. Disana, dirinya beristirahat untuk menyusui anaknya. Usai menyusui anaknya, sang ibu pun berkata dengan anaknya itu ''Tinggal lah di sini nak (diatas batu), ibu mau bunuh diri,'' itu sepenggal dari sosok sang ibu dalam cerita tersebut.

Mendengar istri tua meninggalkan rumahnya, sang suami pun berusaha mencari keberadaan sang istri tua. Setelah menguras keringat cukup banyak akhirnya keberadaan sang istri tua pun ditemukan sang suami.

Namun, saat ditemukan dirinya hanya menemukan sosok anaknya yang tergeletak diatas batu besar tempat sang istri tua menyusui. Sementara, sang istri tua sudah tertelan batu didalam 'Batu Takup' tak jauh dari batu besar tempat menyusui anaknya. Selain itu, sang suami pun berusah mencoba menarik sang istri. Sayangnya, saat ingin ditarik keatas seluruh badannya sudah tertelan dan hanya tersisa rambut. Sehingga pertolongan yang diberikan sia-sia.

Konon menurut cerita, sang suami berserta istri muda dan 3 orang anaknya pun ikut meninggal dunia di areal hutan tersebut. Kondisi ini terlihat dengan beberapa buah batu yang berada disekeliling areal itu. Namun, sayang Batu Takup itu saat ini sudah dibelah menjadi dua untuk dijadikan jalan setapak oleh pihak perusahaan setempat.

Di Batu Takup ini pengunjung bisa menikmati pemandangan yang cukup indah, yang mana terdapat perbukitan, lokasi wisata sudah dibenahi pihak perusahaan dengan menutupi batu lebar tempat menyusui sang anak serta pembuatan anak tangga. Untuk mempermudah para pelancong menuju obyek wisata, Batu Takup.(**)