Rumah Bung Karno |
BENGKULU - Sebuah rumah dengan arsitertur perpadauan Eropa dan Cina, yang terletak di jalan soekarno-hatta RT 05 RW 02 Nomor 02 Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Ratu Samban, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu ini merupakan salah satu saksi bisu sejarah dalam perjuangan kemerdekaan RI.
Ya, bangunan yang berdiri diatas tanah seluas sekira 40.434 meter persegi itu, merupakan rumah pengasingan Bung Karno, tahun 1938 hingga 1942 di Kota Bengkulu. Semasa pengasinganya di Kota Bengkulu, berbagai peninggalan terdapat di rumah dengan bangunan ubin berukuran sekira 9x18,5 meter itu.
Seperti, 303 judul buku dengan bahasa Belanda yang terdapat di ruang kerja Bung Karno bagian depan, 120 pakaian pentas sandiwara monte carlo, koleksi foto sebanyak 22 buah, 2 unit tempat tidur, 1 unit sepeda ondel, satu set kursi yang terletak di ruang tamu, lemari makan, surat cinta Bung Karno untuk Fatmawati dan meja rias yang terdapat di kamar Bung Karno.
''Rumah ini dibangun oleh Tjang Tjeng Kwai tahun 1918. Sewaktu itu dia bekerja sebagai penyalur bahan pokok untuk keperluan pemerintah kolonial Belanda di Bengkulu. Semasa kemerdekaan bangunan ini pernah dijadikan sebagai markas perjuangan PRI, rumah tinggal AURI, Stasiun RRI, dan kantor pengurus KNPI Dati I dan II,'' kata Petugas penjaga, benda cagar budaya Rumah Pengasingan Bung Karno, Sugrahan, beberapa waktu lalu.
Sugrahan mengatakan, bangunan rumah pengasingan Bung Karno ini terdapat bangunan utama dan penunjang. Untuk bangunan utama, terdiri dari teras depan, ruang tamu, ruang kerja, kamar tamu, 2 kamar tidur, dan teras belakang. sedangkan bangunan penunjang, seperti kamar pembantu, gudang, dapur, wc, dan kamar mandi.
''Bangunan rumah ini berbentuk limas. Kalau dilihat dari jendela dan pintu itu arsitertur Eropa dan kalau dilihat dari bentuk bangunannya Cina. Bangunan itu telah ditetapkan menjadi benda cagar budaya sejak tahun 2004 melalui keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor KM.10/PW.007/MKP/2004,'' terang Sugrahan.
Selain memiliki sejarah semasa Kemerdekaan RI, lanjut dia, rumah pengasingan BUng Karno ini juga dijadikan para pengunjung asal Bengkulu maupun luar Provinsi Bengkulu, untuk memajatkan doa dengan sang pencipta.
Hal tersebut ditandai dengan adanya satu buah kitab suci Al-Quran, yang terdapat di atas kasur kamar Bung Karno. Tidak hanya itu, terang Sugrahan, sebagian pengunjung juga memanfaatkan waktu untuk menunaikan ibadah salat di kamar Bung Karno.
''Kitab Suci Al-Quran itu sengaja diletakkan diatas bantal kasur Bung Karno. Sebab, jika ada pengunjung yang menyempatkan diri berkunjung maka dia akan membaca Al Quran serta salat di kamar Bung Karno,'' imbuh Sugrahan.
Sugrahan menambahkan, di rumah pengasiangan Bung Karno juga terdapat satu buah sumur tua. KOnon, air sumur tersebut dapat membuat awet muda?, jika air sumur di minum ada pasangan suami istri yang belum memperoleh keturunan konon akan mendapatkan keturunan? serta khasiat lainnya.
''Percaya tidak percaya, itu saya dengar dari pengunjung yang telah mencoba. Air Sumur itu juga sering dibawa pulang oleh pengunjung untuk keperluan lainnya,'' demikian Sugrahan.(**)