Link Khusus

ads here

Air Terjun Nan Indah Itu Bernama Curug Cay

advertise here
Air Terjun Curug Cay
BENGKULU - Bengkulu memiliki banyak potensi wisata alam, indah. Patut disambangi kalangan wisawatan. Air terjun, misalnya. Destinasi wisata ini di Kabupaten Bengkulu Tengah. Lokasinya di desa Bukit Kecamatan Talang Empat, persisnya.

Cuaca Kota Bengkulu, cerah berawan. Lalu lalang berbagai kendaraan di jalan, ramai. Debu jalan berterbangan. Hinggap ke pakaian pengendara sepeda motor. Di tambah sinar mentari begitu terik. Siapkan masker, bagi pengendara sepeda motor.

Suasana itu sama seperti di desa yang berjarak sekira 25 kilometer (km) dari kota Bengkulu ini. Desa itu di pimpin kepala desa (kades). Ali Amran, namanya. Sebelum tiba di lokasi air terjun nan indah itu wisatawan musti menempuh perjalanan, 45 menit kira-kira.

Siang itu, Ali Amran lagi duduk santai di depan rumahnya. Bersama istrinya, Dewi Sunarti (39). Di depan Ali terdapat meja serta jejeran gelas air meneral. Berhadapan dengan pasangan suami istri (pasutri) sedang singgah, ngobrol.    

Dia duduk di kursi plastik didampingi istrinya, Dewi. Di sampingnya ada meja berukuran 2 meter. Beberapa kursi plastik. Pria 44 tahun itu menempati rumah sekaligus warung manisan, bersama istri dan anaknya. Tidak terlalu besar.

Desa yang dipimpin Ali ini memiliki potensi alam nan indah dan cantik. Pemandangannya, indah. Asri. Bikin adem. Patut di sambangi wisatawan ketika menyambangi provinsi dengan julukan ''Bumi Rafflesia'' ini. Saat menyambangi Kabupaten Bengkulu Tengah.

Air terjun Curug Cay, namanya. Tingginya sekira 12 meter. Di sekitar masih tumbuh pepohonan menjulang tinggi, Sejuk suasananya. Air terjun itu memiliki kolam seluas 15 hingga 20 meter.

Sebelum tiba di obyek wisata indah tersebut. Pengunjung atau wisatawan dapat menempuh perjalanan darat. Baik dengan kendaraan roda empat maupun roda dua. Untuk tiba di pusat desa. Caranya, melintasi desa Kembang Seri Kecamatan Talang Empat. Jaraknya, 9 km.

Dari desa Kembang Seri perjalanan menuju ke desa Taba Lagan, tujuh km, kira-kira. Tiba di desa Taba Lagan, wisatawan kembali melanjutkan perjalanan sejauh sekira tiga km ke pusat desa Bukit. Sesekali pengendara menemui kendaraan bertonase besar.

Muatannya, ''emas hitam'' atau batubara. Jalannya pun bergelombang serta banyak lobang. Hati-hati!. Belum lagi jalan menuju ke kawasan air terjun. Rerata masih berbatu koral bercampur tanah kuning. Cukup panjang. Tidak kurang 1,5 km.

''Nama air terjun itu Curug Cay,'' kata Ali Amran, Kades Bukit Kecamatan Talang Empat.

Airnya dingin, jernih. Kedalaman air kisaran 3 meter. Kata pertama saat tiba di lokasi, mandi. Ingin merasakan air yang bersumber dari aliran sungai lumut itu. Selain pepohonan tanaman hutan. Di kawasan itu terdapat perkebunan, karet. Milik Warga setempat.    

Pesona alam itu berada di ujung desa. Medannya, cukup menantang. Bebatuan koral tak beraturan, jalannya. Bercampur lumpur tanah kuning. Sisa air hujan. Berjarak 500 meter dari kediaman kades.
 
Setelah menempuh perjalanan itu warga setempat di sambut dengan pintu gerbang obyek wisata. Selamat datang di wisata Curug Cay Desa Bukit, tulisannya. Di buat karang taruna. Secara swadaya.  

Perjalanan pun tidak sampai di situ. Pengunjung kembali berjalan ke lokasi. Sekira 200 meter, jaraknya. Di sini terdapat areal perkebunan karet. Beberapa warga setempat duduk di atas kursi yang terbuat bambu. Mereka menjaga kendaraan, pengunjung.

Untuk merasakan pemandangan alam air terjun. Wisatawan pun musti berjalan kaki. Melewati 'anak tangga seribu', terbuat dari beton. Jumlah anak tangga itu 172 buah, menurun. Hingga ke kawasan air terjun. CUkup melelahkan. Kemiringannya 45 derajat, kira-kira.

Di sekitar lokasi air terjun terdapat duduk terbuat dari bambu. Dua tempat duduk, cukup besar. Satu tempa t duduk lainnya di atas pohon. Di atas air terjun, tepatnya. Ukurannya, dua meter. Kokoh. Dari atas ini pemandangan alam tersuguh, indah. Udaranya, segar.

Pengunjung bisa mandi di dalam kolam air terjun. Sepuasnya!. Tidak ada jasa penyewaan pakaian mandi di tempat ini. Namun, warga setempat telah membangun tempat ganti pakaian. Sehingga pengunjung dianjurkan membawa pakaian ganti.

Semua pemandangan itu dinikmati secara gratis. Begitu juga dengan fasilitasnya. Hanya saja, wisatawan dikenakan biaya parkir. Ketika pulang. Nominalnya, Rp2.000 per kendaraan roda dua. Roda empat Rp4.000 per kendaraan.  

''Pengunjung yang datang ke sini (Air terjun Curug Cay) dari berbagai daerah di Bengkulu. Ramai ketika hari libur. Khususnya, Sabtu dan Minggu,'' sampai Ali Amran.

Air Terjun Curug Cay
Asal Nama Air Terjun Curug Cay
Di balik keindahan alam air terjun Curug Cay. Menyimpan sejarah bagi warga setempat. Nama air terjun itu diambil dari nama salah satu warga desa Bukit. Ansar, namanya. Di mana kawasan air terjun itu masuk dalam areal perkebunan miliknya.

Ansar oleh warga setempat memiliki nama sapaan akrab, Cay. Sehingga air terjun itu diberi nama air terjun curug cay. Pemberian itu melekat tahun 1997, kira-kira. Sebelumnya, nama itu melekat orangtua warga setempat menyebut nama air terjun ''bajak''.

Tidak ada catatan sejarah asal muasal nama air terjun bajak. Konon, nama itu dulunya merupakan nama sebuah dusun tua yang saat ini menjadi desa Bukit. Seiring dengan berjalannya waktu nama itu pun berganti. Air terjun, Curug Cay.

''Nama air terjun diambil dari warga sini (desa Bukit),'' kata Ali.