Link Khusus

ads here

Unji, Obat Tradisional Batuk, Luka Robek hingga Penurun Panas

advertise here
Tumbuhan sejenis rempah Kecombrang
BENGKULU - Rejang Lebong, merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Bengkulu. Di daerah yang dikelilingi perbukitan ini, menyimpan berbagai kekayaan alam hayati yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.

Seperti, Kecombrang atau honje. Tumbuhan sejenis rempah ini dapat dijadikan obat-obatan, penyubur rambut serta dimanfaatkan sebagai bahan sayur.

Di Kabupaten yang memiliki motto 'Pat Sepakat Lemo Seperno', tumbuhan yang memiliki nama latin Etlingera Elatior ini tumbuh subuh di kawasan obyek wisata, Hutan Mahoni, Damar dan Pinus.

Obyek wisata yang lebih dikenal dengan hutan MaDaPi tersebut berada, di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong.

Oleh masyarakat setempat, honje dimanfaatkan untuk obat batuk, penyubur rambut, demam tinggi, obat luka, bahan sayuran sebagai rebusan lalapan atau bumbu rempah serta penambah nafsu makan.

Lantas bagaimana pengelolaan tumbuhan yang mampu mencapai tinggi hingga 5 meter ini untuk dijadikan obat-obatan?

Umbut batang Kecombrang untuk obat batuk
Batang Kecombrang untuk Obat Batuk
TUMBUHAN rempah ini memiliki banyak nama. Misalnya, di Bengkulu, disebut Unji. Di Medan, dikenal dengan Kincung. Di Bali dikenal dengan nama Kecicang, dapat dijadikan obat batuk tradisional.

Obat batuk tradisional dari tanaman yang mirip jahe atau lengkuas ketika batang sudah tua ini, diolah dari batangnya.

Caranya, batang Unji dipotong sepanjang sekira 30 cm hingga 40 cm. Lalu, batang yang sudah diambil tersebut dibakar atau dipanggang dengan mengunakan bara api yang tidak terlalu besar.

Setelah beberapa menit dibakar, kulit batang Unji dibagian luar dikelupas hingga menemukan umbut atau bagian batang yang muda dibagian bagian dalam batang.

Kemudian, umbut tersebut ditumbuk dengan menggunakan benda keras. Namun, penumbukan umbut tersebut tidak terlalu hancur.

Hal tersebut untuk memperoleh air dari umbut batang Unji. Langkah selanjutnya, umbut yang telah ditumbuk diperas hingga menghasilkan air dengan diwadahi gelas.

Air yang dihasilkan tersebut di campur dengan air mineral secukupnya dan gula batu. Setelah semua langkah itu dilakukan obat tradisional batuk tersebut dapat langsung di konsumsi.

''Umbut yang sudah menghasilkan air, dicampur dengan air mineral secukupnya. Masukkan juga gula batu secukupnya, lalu langsung di minum,'' kata salah satu warga Dusun III Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong, Rita Wati (48), saat ditemui, Minggu 29 Oktober 2017.

Obat batuk tradisinal tersebut dapat di konsumsi dua kali dalam sehari. Batang yang dipotong berukuran 30 cm hingga 40 cm dapat diolah obat batuk untuk satu kali minum.

Satu batang Unji dengan ketinggian sekira 5 meter dapat dipotong menjadi empat hingga lima potong, yang dapat diolah menjadi obat batuk.

''Jika memang jodoh dengan obat tradisional ini, maka cukup dengan dua kali minum, batk yang diderita akan sembuh,'' sampai Rita.

Penggunaan obat tradisional tersebut telah dilakukan masyarakat di desa ini, secara turun menurun dari orangtua mereka. Sehingga ketika anggota keluarga yang menderita batuk, warga cukup dengan mengolah batang Unji.

''Kita tahu batang unji untuk obat sejak dahulu, yang telah turun temurun dari orangtua. Zaman dahulu belum ada dokter dan puskesmas. Obat ini masih kita gunakan sampai sekarang,'' sampai Rita.

Umbut batang Kecombrang untuk obat batuk
Unji, Obat Batuk untuk Batita hingga Balita 
TUMBUHAN yang dikenal dengan nama Siantan di Malaysia ini, juga dapat dijadikan obat batuk bagi bayi tiga tahun (Batita) dan bayi lima tahun (Balita).

Pengelolaannya berbeda dengan obat batuk untuk usia remaja, dewasa dan orangtua. Jika usia remaja mesti menggunakan proses cukup panjang, dari pemotongan batang, pembakaran atau dipanggang, penumbukan dan pemerasan umbut.

Sementara, untuk kalangan batita dan balita. Hanya cukup dengan memotong batang yang masih tumbuh ditanah. Langkah selanjutnya, bagian yang telah dipotong tersebut diberikan plastik kresek berukuran sedang dan diikat dengan kencang menggunakan seutas tali.

Setelah menjalani proses tersebut, plastik yang telah terikat dibagian batang yang terpotong itu didiamkan sekira 12 jam.

Sebelumnya memotong batang Unji tersebut, mesti memanjatkan doa. Niatnya, batang yang dipotong tersebut untuk dijadikan obat batuk.

Konon, air dari batang yang telah dipotong tersebut jarang keluar, jika tidak adanya niat atau memanjatkan doa sebelumnya.

Setelah didiamkan sekira 12 jam. Batang yang telah dipotong dan ditutupi atau dibungkus dengan plastik tersebut akan mengeluarkan air.

Air yang tertampung dalam plastik tersebut diambil dan langsung diberikan kepada batita dan balita yang sedang mengalami batuk dan dapat diminum dua kali dalam sehari.

''Air yang tertampung dibatang Unji langsung diberikan kepada balita atau balita. kalau memang jodoh akan sembuh dengan obat itu,'' jelas perempuan kelahiran 1969 ini.

''Saat memotong batang itu, juga mesti ada niat. Jika pemotongan batang itu digunakan untuk obat. Air dari batang yang kita potong itu biasanya jarang keluar,'' tambah salah satu ibu rumah tangga (IRT) Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya, Nina Maryani (48). 

Umbut Batang Unji Obat Luka Robek
Umbut Batang Unji, Obat Luka Robek  
SELAIN menjadi obat tradisional batuk. Tumbuhan dengan nama latin Etlingera Elatior dapat dimanfaatkan untuk luka robek. Bagaimana caranya?

Batang Unji dipotong berukuran 30 cm hingga 50 cm. Kemudian, batang tersebut dikelupas hingga menemukan umbut atau bagian muda batang.

Langkah selanjutnya, bagian muda batang ditumbuk dengan benda keras. Hanya saja, penumbukan umbut itu tidak terlalu hancur. Lalu, umbut yang telah ditumbuk tersebut diperas hingga menghasilkan air.

Air yang dihasil tersebut diberikan dibagian luka robek pada tubuh. Air yang diberikan tersebut terasa cukup pedih, ketika terkena luka robek.

Namun, air dari batang Unji yang telah diolah tersebut, dapat mempercepat atau menghentikan darah yang mengalir serta menhindari dari infeksi pada luka.

''Air batang Unji itu pedih. Luka robek yang dialami akan cepat sembuh,'' jelas Nina Maryani (48)

Penggunaan air dari batang Unji tersebut, sempat dilakukan ketika salah satu pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya. Seketika itu, warga setempat langsung mengambil batang Unji dan langsung diolah.

''Air dari batang itu mirip seperti obat luka lainnya,'' ujar Nina.

 Air Umbut Kecombrang, Obat Tradisional Penurun Panas
Air Umbut Kecombrang, Obat Tradisional Penurun Panas
BANYAK manfaat dari tanaman mirip jahe atau lengkuas ketika sudah tua ini. Selain obat luka robek, Unji yang dikenal masyarakat Bengkulu, bisa digunakan sebagai obat tradisional penurun deman atau panas.

Obat penurun panas tersebut masih digunakan masyarakat di Desa Pal VIII dan sekitarnya, secara turun temurun. Cara meraciknya pun tidak jauh berbeda dengan meracik obat luka robek dari batang Unji.

Batang unji, dipotong dengan ukuran secukupnya. Usai dipotong batang tersebut dikelupas hingga menemukan bagian umbut atau bagian muda batang Unji.

Kemudian, umbut yang telah dihasilkan tersebut ditumbuk dengan menggunakan benda keras. Perlu diingat penumbukan umbut tersebut dilakukan tidak terlalu hancur.

Penumbukan tersebut dilakukan untuk mempermudah memperoleh air dari umbut batang Unji. Setelah ditumbuk, langkah selanjutnya memeras umbut yang telah ditumbuk hingga menghasilkan air atau mengeluarkan air.

Air dari umbut tersebut dimasukan kedalam suatu wadah cukup besar. Selanjutnya, air yang telah dihasilkan didalam wadah diambil dengan dasar berbahan wol atau katun yang meresap.

Langkah terakhir, dasar yang telah meresap air umbut Unji ditempelkan kebagian kening penderita demam tinggi atau dengan cara mengkompres. Hal tersebut untuk menurunkan demam panas yang dialami anak-anak ataupun kalangan orang dewasa maupun orangtua.

''Air unji bisa juga digunakan untuk penurun panas tinggi,'' sampai Rita didampangi Nina.

Umbut Unji Penyubur Rambut
Ingin Rambut Subur? Coba Gunakan Air Kecombrang
SELAIN bermanfaat sebagai obat penurun panas, batuk, luka robek. Tanaman yang disebut Unji oleh masyarakat provinsi yang memiliki julukan ''Bumi Rafflesia'' ini bisa dimanfaatkan untuk penyubur rambut. Dengan kata lain, sebagai pengganti shampo.

Masyarakat di Desa Pal VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong, masih menggunakan kekayaan alam hayati kecombrang untuk penyubur rambut. Terkhusus, untuk bayi, batita dan balita yang masih dalam pertumbuhan rambutnya lamban.

Peracikan batang kecombrang tersebut tidak berbeda dengan pengelolaan, untuk obat penurun panas. Batang Unji dipotong dengan ukuran 30 cm hingga 50 cm. Setelah dipotong, batang Unji dikelupas hingga menemukan umbut atau bagian muda batang Unji. 

Lalu, umbut tersebut ditumbuk hingga tidak terlalu hancur. Kemudian, Unji yang ditumbuk tersebut diperas untuk mengambil air dari umbut tersebut.

Untuk menghasilkan air Unji dari umbut cukup banyak. Batang yang dipotong cukup banyak. Sesuai dengan kebutuhan dalam penggunaan penyubur rambut.

Air yang telah dihasilkan tersebut, langsung diberikan kebagian kepala bayi, batita, balita atau orang dewasa. Pemberian tersebut dilakukan cukup rutin atau beberapa kali. Sehingga menghasilkan rambut yang lebat atau rambut yang subur.

''Saat air diletakkan dikepala akan terasa dingin. Air Unji biasanya digunakan untuk penyubur rambut bayi yang rambutnya tumbuh masih jarang-jarang,'' kata Rita.

''Air unji untuk rambut masih digunakan. Dulunya air unji itu jugad ijadikan pengganti shampo,'' sambung Nina, IRT Desa Pal VIII.

Bunga unji dapat menambah nafsu makan
Anak Ogah Makan, Coba Konsumsi Bunga Kecombrang
Bagi kalangan orangtua merasa resah jika anak ogah makan. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan cara sederhana atau secara tradisional. Cukup dengan mengolah bunga Unji atau Kecombrang.

Bunga merah jambu hingga merah terang dari Unji ini, bermanfaat sebagai bahan bumbu penyedap berbagai masakan. baik itu, santan maupun ditumis. Terlebih, bunga Unji ini juga bisa menjadi lalap.

Bunga itu pun berkhasiat dapat menambah nafsu makan. Saat dimasak pun bunga unji tersebut memiliki aroma tersendiri. Sehingga memicu atau membuat selera menjadi bertambah.

Cara penambah nafsu makan itu pun masih dilakukan masyarakat di Desa Pal VIII. Masyarakat setempat percaya jika bunga Unji tersebut membuat nafsu makan menajdi bertambah.

''Bunga unji bisa bermanfaat untuk penambah nafsu makan. Bunga Unji bisa dimasak santan, tumis atau menjadi lalap. Aroma khas dari bunga itu yang tentunya membuat nafsu makan menjadi bertambah,'' jelas Rita.