Link Khusus

ads here

Menyambangi Monumen Makam Saudagar Kaya Asal RRC di ''Batavia Kecil''

advertise here
 Makam keluarga Chow Yung
BENGKULU - Ayo ‘turun desa’ merasakan nikmatnya dekat dengan alam dan masyarakat di desa! Salah satu lokasi yang belum begitu populer adalah Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara. Desa ini dapat menjadi salah satu ikon wisata di Provinsi Bengkulu yang memang layak untuk dinikmati. 

Loh kok? disini menawarkan berbagai keindahan alam, yang tentunya mampu menghipnotis, yang tadinya ‘jomblo’ dan kesepian dapat menjadi tempat ‘bercumbu’ nya wisatawan dengan alam. Dari sini juga dapat tercipta destinasi wisata, yang menjadi hiasan taman surga wisata di Desa Lebong Tandai. 

Keindahan Alam di Desa Batavia Kecil sangat menakjubkan. Di desa tersebut terdapat beberapa tempat wisata alam dan wisata sejarah. Batavia Kecil, demikian masyarakat ‘Pekal’ yang berada di Desa Lebong Tandai menyebutnya. 

Tak pelak, jika dikelola akan menjadi daya tarik tersendiri terlebih lagi sebagai sebagai ‘Wisata Andalan’. Di desa penghasil emas terbesar zaman dulu itu, terdapat obyek wisata dengan keindahan yang menajubkan. 

Seperti, Gudang Ampas Emas Peninggalan Belanda. Konon, peninggalan tersebut dijadikan sebagai pengelolaan emas oleh kolonial Belanda. Letaknya, pun berada di tengah–tengah perkampungan. Dengan kondisi bangunan masih terlihat kokoh, dan menjulang tinggi di tengah desa. 

Tak puas rasanya, jika hanya beberapa obyek wisata yang dikunjungi di Desa Lebong Tandai. Desa penyumbang emas Tugu Monas Jakarta itu, juga banyak menyimpan peninggalan sejarah. Berupa, Pemakaman Cina di Sungai Landai. 

Terdapat puluhan kuburan yang saat ini masih tertata rapi. Pemakaman itu merupakan makam keluarga Chow Yung, yang terdapat 3 km dari pusat desa atau sebelum memasuki pusat desa. Di areal tersebut, terlihat adanya batu nisan nama-nama keluarga Chow Yung yang sempat berada di Desa Lebong Tandai. 

Sebelum menuju areal makam, letak monumen makam pun tergolong tinggi. Hal ini ditandai dengan mesti melewati anak tangga sekira 378 buah dari pintu masuk makam. Disekitar areal monumen makam pun terdapat bangunan kecil sebelah kanan berupa tempat sesajen. Sementara disebelah kirinya terdapat tempat duduk yang dibuat secara permanen.  

Dari Batu nisan, diketahui jika Chow Yung, dilahirkan di Kwantung RRC, 1878. Dan wafat di Lebong Tandai tahun 1942. Kedatangan Chow Yung sendiri, untuk berniaga. Sejak kedatangan dirinya tersebut, Chow Yung memiliki 3 orang istri. 

Istri Pertama, Siti Ado. Dari perkawinan tersebut, Chow Yung memiliki satu orang anak, bernama Amal serta memiliki menantu bernama, Maria. Dari sana, juga Chow Yung memiliki Cucu, diberi nama Rahmah. 

Istri kedua, yang dipersunting Chwo Yung, bernama Mulaina. Dari pernikahan dengan istri kedua, Chow Yung dikaruniai, satu orang anak yang diberi nama, Dore. Tak sampai disitu, Dore pun mempersunting perempuan pujaan hatinya, Emnu atau menantu dari Chow Yung. 

Perkawinan antara Dore dan Emnu pun menghasilkan satu orang buah hati, yang bernama Abna atau cucu dari Chow Yung. 

Diketahui, jika Chow Yung semasa itu merupakan saudagar kaya yang memiliki banyak harta kekayaan. Sehingga dirinya, banyak mempersunting ‘Bunga Desa’. Buktinya, Chow Yung memiliki istri ketiga, Mao Kiu. 

Dari pernikahan tersebut, dirinya dikarunia seorang anak, bernama Chow Hung. Chow Hung pun mempersunting wanita idamannya, bernama Chow Lal. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikarunia 4 orang anak yang merupakan cucu dari Chow Yung.(**)