Link Khusus

ads here

Mandi di Tempat Pemandian Noni-Noni Belanda Ini Cepat dapat Jodoh

advertise here
Tempat Pemandian Noni-Noni Belanda
BENGKULU - Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, memang bukan desa wisata. Bukan berarti tidak memiliki keindahan alam.

Batavia Kecil, demikian masyarakat ‘Pekal’ yang berada di Desa Lebong Tandai menyebutnya. Lebong Tandai sebuah desa terpencil di Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara, yang memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi.

Berdasarkan kunjungan beberapa waktu lalu, ada obyek wisata cukup bagus dan unik. Apa itu? Obyek wisata Tempat Pemandian Noni-Noni Belanda. Obyek wisata ini berada di ujung desa setempat. Tepatnya, dibawah lokasi penambangan emas warga setempat atau berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga setempat. 

Berdasarkan cerita orang terdahulu, jika tempat Pemandian Noni-Noni Belanda tersebut dulunya dijadikan tempat istri-istri Pejabat atau petinggi Belanda mandi. Air sungai di lokasi itu dialiri air dari Sungai Lusang. 

Dengan kondisi air berwarna kehijauan, dingin dan airnya begitu tenang. Luas areal pemandian itu sekira 10 Meter yang terdapat batu gunung pada sisi kiri dan kanan aliran sungai. Bahkan, diatas batu gunung tersebut, dulunya terdapat kursi santai, dengan tenda payung yang tersusun rapi. Lantas dimana letak keunikan pemandian ini? 

Mitos yang berkembangan dikalangan warga, jika ada pemuda atau pemudi belum mendapatkan jodoh atau pasangan hidup bisa mandi di lokasi tersebut. Konon menurut cerita, setelah mandi di lokasi tempat pemandian noni-noni Belanda pasangan tersebut bakalan cepat dapat jodoh?.

''Kalau cerita orangtua terdahulu, jika ada muda-mudi yang belum mendapatkan jodoh, bisa untuk mandi disana. Konon, air sungai tempat mandi noni-noni Belanda ini dipercaya bisa cepat dapat pasangan hidupnya. Mitosnya dari dahulu memang seperti itu,'' kata Asmadi, tokoh pemuda setempat, beberapa waktu lalu.

Untuk menuju lokasi Desa Lebong Tandai Kecamatan Napal Putih Bengkulu Utara, kata dia, pengunjung dapat melalui rute Kota Bengkulu tujuan Kecamatan Napal Putih. Perjalanan dari Kota Bengkulu, terang dia, memakan waktu sekira 4 jam untuk menuju Kecamatan Napal Putih. Penempuhan tersebut bisa menggunakan angkutan pribadi maupun kendaraan sewaan. Baik Kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. 

Sementara untuk menuju pusat Desa Lebong Tandai, wisatawan mesti transit dengan menggunakan alat transfortasi tradisional ‘Molek’ atau Motor Lori Ekspres.

''Molek terdapat di Desa Air Tenang atau Stasiun Air Tenang yang tak jauh dari pusat Kecamatan Napal Putih,'' jelas Asmadi.

Untuk diketahui, keberangkatan molek menuju Desa Lebong Tandai, dijadwalkan pada pagi hari, sekira pukul 07.01 WIB hingga 08.01 WIB. Biasanya, para ‘Masinis’ Molek menunggu para penumpang hingga penuh. Dalam perjalanan pun Masinis memilih berjalan beriringan, tujuannya untuk mempermudah perjalanan jika ada hambatan. 

Tidak hanya itu, setelah memasuki areal pemukiman warga Desa Lebong Tandai. Siap-siap untuk terputus komunikasi. Bagiaman tidak. Berbagai kartu cellular sama sekali tidak ada signal. Sehingga tidak dapat digunakan saat berkunjung ke Desa Lebong Tandai. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya tower atau GPS penghubung kartu cellular tersebut. Namun, kondisi signal tersebut terdapat dibeberapa titik lokasi tertentu didalam desa.(**)