Link Khusus

ads here

Pesona Alam Bawah Laut Mempesona Itu di Pulau Tikus

advertise here
Ikan hias di terumbu karang Pulau Tikus
BENGKULU - Ingin merasakan wisata bahari itu? Pulau Tikus, adalah pilihan yang sangat cocok untuk disambangi. Terlebih pelancong yang hobi dengan snorkeling. Pulau itu berjarak sekira 10 km disebelah barat Bengkulu, yang merupakan salah satu pulau terluar dari ribuan pulau yang ada di Indonesia. 

Pulau yang berbatasan langsung dengan Samudara Hindia itu menyuguhi pemandangan bawah laut, yang menawan dengan keindahan daratan pasir putih yang tak kalah cantik dengan obyek wisata lainnya.

Ditambah berbagai jenis tumbuhan ada disini. Mulai dari dari, pohon kelapa, pohon ketaping, serta tumbuhan penahan abrasi lainnya, membuat keasrian pulau tikus semakin mempesona untuk menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. 

Lalu bagaimana untuk menikmati pesona alam nan cantik ini?. Caranya, dapat ditempuh melalui jalur laut. 

Seperti, di Kampung Nelayan Kelurahan Teluk Sepang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu, jalur laut di Pantai Tapak Paderi, pantai Jakat Kecamatan Teluk Segara. Dimana perjalanan menuju lokasi tersebut memakan waktu sekira 1,5 jam hingga 2 jam, hanya saja kondisi tersebut tergantung cuaca serta tinggi gelombang di wilayah perairan Bengkulu. 

Pulau yang berbatasan sekira 72,4 kilometer (km) dari Bagansiapiapi ini masih minim fasilitas. Hal tersebut, di pulau ini hanya terdapat bangunan dengan luas sekira 12 meter x 12 meter dan menara Mercu Suar setinggi sekira 38 meter dan beberapa pondok nelayan di pinggiran garis pantai. 

Letak yang cukup jauh dari daratan, membuat komunikasi melalui smartphone atau handphone (hp) tidak dapat dilakukan secara sempurna. Pasalnya, signal telekomunikasi tergolong lemah atau hilang-hilang timbul.

Pulau yang dihuni oleh Petugas dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Distik Navigasi Kelas I Tanjong Priok Menara Suar Tikus DSI 2430 ini, telah dikenal kalangan nelayan di pesisir barat Bengkulu, dimana di kawasan ini dijadikan tempat nelayan singggah untuk mencari berbagai jenis ikan laut.  

Menariknya, dalam perjalanan menuju pulau yang memiliki luas sekira 0,007 hektare (Ha) ini pelancong akan disuguhi oleh pemandangan bawah laut, berupa gugusan terumbu karang dengan berbagai jenis ikan hias karang nan cantik. 

Bahkan, jika beruntung wisatawan akan melihat penyu hijau yang lalu-lalang didasar laut yang dapat dinikmati dengan mata telanjang, lantaran air laut yang jernih. Semua itu dapat dilihat ketika 15 menit menjelang tiba di pulau tikus. Tidak hanya itu, para wisatawan akan langsung disambut menara Mercu Suar dengan tinggi sekira 38 meter, yang berdiri gagah serta tumbuhan pantai disekitar pulau. 

''Dasar laut bisa kita lihat dengan mata telanjang. Sesekali ada ikan hias karang melintas diatas karang itu,'' kata salah satu wisatawan asal Kota Bengkulu, Supandi, dengan nada kagum, belum lama ini. 

Dibeberapa gugusan terumbu karang di perairan Pulau Tikus yang dangkal, juga dijadikan titik selam dan aktivitas bahari. Seperti, snorkeling. Dimana berbagai jenis ikan hias terumbu karang dengan warna yang sangat beragam, ada di lokasi ini. 

Ikan-ikan itu memanfaatkan terumbu karang sebagai 'rumah' serta tempat mencari makan. Salah satu ikan hias yang menjadi andalan disini adalah, ikan Nemo (clownfish) atau ikan badut, yang mana ikan itu menjadi salah satu identitas atau ikon di Pulau Tikus. 

Ditambah formasi terumbu karang disini masih asli dan lestari, membuat pesona alam bawah laut di kawasan ini menjadi indah dan mengagumkan oleh setiap pelancong. Sayangnya, sebagian terumbu karang sudah rusak, yang diduga akibat dari transitmen kapal batubara beberapa tahun lalu. 

Selain menyimpan pesona keindahan alam bawah laut serta pemandangan daratan pasir putih. Pulau ini juga memiliki nilai sejarah. Dimana pulau ini diketahui dijadikan tempat persinggahan kapal besar, dari bangsa Portugis. Kondisi itu, diperkuat masih adanya 8 buah jangkar besar, yang berada di sebelah utara Pulau Tikus atau sekitar 500 meter dari bibir pantai Pulau Tikus. 

Bahkan, di sekitar pulau ini juga terdapat bekas dermaga, yang diduga sebagai tempat bersandarnya kapal penjajah tersebut. Menurut cerita nelayan setempat, satu dari 8 jangkar tersebut terbuat dari tembaga, yang beratnya diduga mencapai 2 ton.  

Pesona alam lainnya, pelancong dapat melihat pemandangan luasan samudera hindia dari menara mercu suar, yang terdapat di pulau ini. Diatas menara tersebut, keindahan alam air laut berwarna biru membentang luas.   

''Segala potensi alam yang dimiliki Pulau Tikus bak permata, rugi kalau tidak datang ke sini,'' ajak Supandi, dengan naga kagum dengan pesona alam Pulau Tikus. 

''Sayang, saat snorkeling tadi kita tidak menemukan ikan nemo. Namun, saya berhasil menemukan ikan hias karang dengan berbagai jenis disana, yang tak kalah menariknya untuk dinikmati,'' sambung Supandi, menutup pembicaraan.(**)