Jembatan gantung kembar di obyek wisata Pantai Sungai Suci, Kabupaten Bengkulu Tengah. |
BENGKULU - Berbagai destinasi wisata ada di Provinsi Bengkulu, seperti obyek wisata Sungai Suci di Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Nama wisata ini tergolong unik. Bagaimana tidak? Dari namanya obyek wisata ini 'menipu' kalangan pelancong yang ingin menyambanginya.
Loh kok? Sebab, obyek wisata yang menawarkan pemandangan seperti Tanah Lot di Bali ini, sebenarnya obyek wisata ini adalah pantai, yang diberinama oleh masyarakat setempat dengan obyek wisata Pantai Sungai Suci. Untuk menyambangi wisata ini tergolong dekat dari pusat Kota Bengkulu.
Letaknya hanya berjarak sekira 20 kilometer (km), atau memakan waktu sekira tidak kurang dari 45 menit. dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dengan melintasi jalan lintas barat (Jalinbar) Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu - Padang, Sumatera Barat.
Setiba di Desa Pasar Pedati, traveller mesti melintasi jalan gang yang telah beraspal sejauh sekira 1,5 kilometer (KM), dengan memakan waktu sekira 10 menit. Baru beberapa meter berjalan, tentunya pelancong akan langsung disuguhi pemandangan yang luar biasa, cantiknya.
Tepatnya, disisi kiri jalan menuju obyek wisata ini. Dimana sepanjang jalan, lautan luas yang menghadap samudera hindia terbentang luas di daerah ini. Tidak hanya itu, wisatawan juga akan disajikan pepohonan tumbuhan pantai yang masih tumbuh disepanjang tepi pantai ini.
Jika telah mendatangi wisata ini, pelancong tentunya 'wajib' untuk menyinggahi salah satu tempat untuk menguji adrenalin. Disini ada obyek wisata jembatan gantung kembar, yang dikelolah oleh masyarakat setempat untuk memanjakan pelancong.
Jembatan gantung kembar itu selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai daerah di Bengkulu dan luar Provinsi Bengkulu. Baik, dari provinsi di Sumatera maupun dari pulau Jawa. Dimana jembatan itu merupakan penghubung antara daratan pantai Sungai Suci, dengan pulau yang terbentuk secara alami, akibat gerusan air laut. Sehingga membentuk seperti pulau berukuran cukup besar.
Untuk menuju pulau itu, pengunjung cukup membayar Rp5.000 per orang, dengan melintasi salah satu jembatan gantung kembar tersebut. Diatas jembatan itu pelancong akan merasakan goyangan dan guncangan, diatas ketinggian sekira 6 hingga 7 meter. Dibagian bawah terdapat deruan ombak kencang serta bebatuan cukup besar. Sehingga membuat para pelancong yang melintas menjadi spot jantung.
''Takut juga, rasanya kita ingin jatuh kebawah. Jembatannya goyang banget,'' kata perempuan berhijab abu-abu, wisatawan asal Magetan, Jawa Timur, belum lama ini.
usai menyebrang jembatan gantung kembar ini, pelancong tentunya akan langsung disuguhi pemandangan deruan ombak yang menghantam bebatuan cadas dibagian samping pulau dan bagian bawah pulau itu. Bahkan, lokasi ini acap kali dijadikan lokasi berfoto oleh kalangan pelancong dari berbagai daerah untuk mengabadikan destinasi yang tak kalah menariknya untuk disambangi oleh setiap orang.
Diatas pulau itu juga oleh penduduk setempat, telah dibuat tempat bersantai berupa tempat duduk dibawah pohon yang cukup rindang dibeberapa titik, yang menghadap ke laut samudera hindia. Disini juga telah disediakan makanan dan minuman ringan oleh masyarakat setempat, dengan harga terjangkau dan tidak membuat kantong kering!.
Salah satu wisatawan asal Kota Bengkulu, Juni Irawati (37) mengatakan, dirinya bersama saudara asal Magetan, Jawa Timur, sengaja menyambangi lokasi ini untuk menikmati obyek wisata di daerah ini. Terutama untuk melintasi jembatan gantung yang membuat jantung berdetak kencang.
''saya bersama saudara. Saat melintas jembatan sempat takut juga,'' ujar Juni, belum lama ini.
Ditemui terpisah, penjaga jembatan gantung kembang Pantai Sungai Suci, Darus Salpi (60) menyampaikan, pembuatan jembatan gantung kembar tersebut merupakan inisiatif dari dirinya bersama rekannya, Ujang warga Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa.
Darus mengatakan, pembuatan jembatan tersebut juga menggunakan modal sendiri, yang mana saat pembangunannya mencapai Rp15 juta. Sehingga wisatawan yang ingin melintasi jembatan itu dikenakan biaya Rp5 ribu per orang untuk satu kali masuk.
''Jembatan ini sudah berusia sekira 6 tahun,'' kata pria warga Desa Pasar Pedati, saat ditemui okezone, belum lama ini.
Obyek wisata jembatan ini, kata pria ini, dibuka setiap hari dari pukul 07.01 WIB hingga pukul 18.01 WIB. Namun, sampai dia, sebelum obyek wisata ini dibuka dirinya setiap pagi mesti mengecek kondisi jembatan, mulai dari bagian bawah, atas, serta tali. Bahkan, kondisi papan jembatan.
Darus menyampaikan, jembatan itu dibuat dengan menggunakan tali kapal. Dibagian bawah tali dilakukan penjalinan serta dibagian atas diberi papan yang berukuran cukup lebar. Sehingga, kata dia, daya tahan jembatan itu cukup kuat untuk menampung wisatawan yang ingin menyebrang ke pulau sebelah.
''Jembatan ini masing-masing memiliki panjang sekira 10 meter hingga 15 meter, dengan lebar sekira 1 meter,'' ungkap Darus.
''Kapasitas orang diatas jembatan kita batasi sebanyak lima orang dewasa. Jika ingin berfoto diatas jembatan tidak masalah, asalkan tidak lebih dari lima orang,'' sambung Darus.
Ia mengaku, jika hari biasa atau Senin hingga JUmat pengunjung tidak begitu ramai. Namun, untuk hari Sabtu dan Minggu wisatawan dari berbagia daerah mampir ke lokasi ini. Mulai dari Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (Sumsel), Palembang Sumsel, Jakarta, serta wisatawan darau berbagai daerah di Bengkulu.
''Penghasilan di hari biasa, ya kira-kira dapat Rp200 ribu. Tapi, kalau hari libur bibsa mencapai Rp600 ribu per hari,'' demikian Darus.(**)