Link Khusus

ads here

Pendap, Makanan Khas Bengkulu Menembus Pasaran Manca Negara

advertise here
Fatmawati (61) warga Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.
BENGKULU - Berwisata ke Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, akan terasa kurang jika belum mencicipi kuliner khasnya. Kota yang menyimpan berbagai kuliner ini punya ragam makanan yang bisa menggoyang lidah, salah satunya, Pendap atau ikan pais.

Oleh-oleh makanan khas Bengkulu yang satu ini, telah menembus pasaran sejumlah kota di Indonesia, seperti Jakarta, Lampung, Sumatera Selatan, Pangkal Pinang dan Jambi. Bahkan, makanan yang memiliki rasa pedas dan gurih ini, juga telah menembus pasaran ke manca negara, mulai dari Australia, Belgia, Jepang serta negara lainnya.

Tidak hanya itu, makanan khas yang menjadi ulam nasi putih ini, diketahui juga menjadi langganan Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri.

Tak kalah menariknya, Top Chef Indonesia, Farah Farhanah Quinn atau yang lebih akrab disapa Farah Quinn, telah mencicipi secara langsung makanan khas asal Kota Bengkulu ini.

Ikan Pais masakan khas Bengkulu ini dibuat oleh, Fatmawati (61) warga Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu.

''Biasanya setiap tiga bulan sekali ibu Megawati memesan pendap dari tempat saya. Waktu itu Farah Quinn, sempat datang ke rumah saya, untuk melihat secara langsung proses pembuatan pendap serta mencicipi pendap masakan khas Bengkulu,'' kata Fatmawati, yang akrab disapa Cik Timah, saat ditemui.

Untuk membuat ikan pais, terang Cik Timah, membutuhkan bahan berupa, kelapa muda, asam pede, laos, kunyit, kemiri, ketumbar, bawang putih, bawah merah, daun jeruk purut, kelapa rendang, cabe, daun talas, tali rapiah, ikan gebur, ikan jemiin, ikan akap merah, ikan terusan, daun pisang.

''Ikan pais yang telah dibungkus dengan daun talas direbus selama 8 jam, didalam kuali besar dengan menggunakan kayu bakar. Saat merebus airnya dikasih garam, serai dan daun salam, tujuan agar aroma ikan pais lebih harum dan memiliki rasa yang khas,'' terang Cik Timah.

Ia menambahkan, dalam menggeluti usahanya setiap minggu hanya membuat satu kali. Sebab, kata dia, bahan baku untuk membuat ikan pais mulai sulit untuk diperoleh. Seperti daun talas, ikan serta bahan baku lainnya. Sementara, untuk harga jual per bungkus ikan pais, kata dia, untuk ukuran super dibanderol dengan harga Rp 15 ribu per bungkus dan ukuran biasa dibanderol Rp 12.500 per bungkus.

Cik Timah mengaku, jika pendap buatannya selalu habis terjual, baik ukuran super maupun ukuran biasa yang dibeli oleh dari berbagai kalangan.

''Sekali masak ikan pais sebanyak 150 bungkus. Modalnya Rp 800 ribu, dari 150 bungkus ikan pais itu saya keuntungan Rp 1,5 juta,'' demikian Cik Timah.