Link Khusus

ads here

''Penunggu'' Danau ''Gedang'' Itu Bernama Etek Inun

advertise here
Inun Zikri (103) warga Desa Padang Betuah, Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.
BENGKULU - Inun Zikri (103), satu dari orang tertua di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu. Pasalnya, pria ini usianya sudah mencapai lebih dari 103 tahun atau lebih dari satu abad. Dia adalah warga Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Meskipun usianya sudah memasuki abad, bapak lima anak ini, masuk gagah dan tangguh dalam menjalani hidup sehari-hari terlebih untuk mencari nafkah dirinya sendiri. 

Keseharian pria ini berprofesi sebagai nelayan di Danau ''Gedang'' atau Danau Besar ditepi Pantai Padang Betuah, yang terdapat di Dusun II Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa. Selain berprofesi sebagai nelayan, dirinya juga memiliki kelebihan untuk mengobati orang sakit atau sebagai paranormal di desa ini. 
  
Meski sekujur tubuhnya sudah mulai keriput, namun pendengarannya masih normal begitu juga dengan langkah kakinya saat berjalan. Terlebih saat menuju lokasi sekitar danau dan tepi pantai Padang Betuah, untuk mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap jaring. 

''Saya ini lahir, hari Senin, pada tanggal 13 Oktober 1913,'' kata Pria yang akrab disapa Etek Inun ini, di kediamannya. 

''Saya ini masih muda, sebenarnya. Lihat gigi saya saja belum tumbuh (Gigi sudah habis semua atau ompong),'' candanya sembari tertawa.  

Pria yang tinggal bersama anak bungsunya ini mengatakan, dirinya sudah melakoni sebagai nelayan sejak puluhan tahun lalu. Begitu juga dengan mengobati orang yang sakit secara tradisional. Keseharian pria yang sudah ditinggal pergi sang istri tercinta pada tahun 2002 lalu ini, hasil dari pencarian ikan cukup untuk menghidupi dirinya, yang mana hasil tangkapan ikan itu dijual dengan masyakarat setempat.

Dirinya menyampaikan, setiap hari mencari ikan pada pukul 16.01 WIB hingga pukul 06.01 WIB atau sekira 14 jam dalam sehari. Selanjutnya, pada pukul 06.01 WIB hingga pukul 16.01 WIB dihabiskan waktu untuk mengobati atau melayani ketika ada orang yang sakit di rumahnya. Keberangkatan dirinya untuk mencari ikan itu, dilakukan seorang diri. Dengan membawa alat tangkap jaring yang disimpan dibelakang ruamhnya serta menggunakan alat penerangan berupa obor. 

''Kalau sore mencari ikan hingga pagi hari. Pagi hari hingga sore diluangkan waktu untuk mengobati orang yang ingin berobat atau sedang sakit,'' sampai Etek Inun. 

Selain berprofesi sebagai, nelayan dan paranormal. Dirinya juga sebagai ''Penunggu'' atau juru kunci Danau Gedang, yang mana di sekitar lokasi danau yang berada ditepi pantai itu terdapat satu buah keramat, yang diberinama Haji Sidi. 

Konon, menurut cerita terdahulu keramat itu memiliki kesaktian atau tidak mempan dengan benda tajam. Selain itu, di sekitar areal danau masyarakat di larang berbuat hal-hal senonoh. Termasuk dalam pencarian ikan, melalui cari menembak, mengapak, dan memutas ikan. Jika hal tersebut masih dilakukan maka orang itu akan mendapatkan musibah yang tidak terduga, saat itu.      

''di Danau itu tempat masyarakat mencari nafkah. Jadi, harus dijaga. jadi, kalau itu rusak tentunya maka mata pencarian masyarakat akan hilang,'' tutup Etek Inun.(**)