Link Khusus

ads here

Belum dapat Jodoh? Coba Datang ke Wisata ''Sandal Jodoh''

advertise here
Sendal Jodoh
BENGKULU - Pantai Tapak Paderi satu dari obyek wisata bahari yang ada di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Obyek wisata itu berada di KM '0' Kelurahan Kebun Keling, Kecamatan Teluk Segara. 

Obyek wisata yang berdekatan dengan wisata sejarah Benteng Marlborough (Fort Marlborough) ini juga memiliki wisata pondok 'Sendal Mencari Jodoh'. Pondok itu berada sekira 50 meter dari tepi jalan raya dengan memasuki jalan setapak menuju pantai Tapak Paderi. Sementara dari tepi pantai hanya berjarak sekira 50 meter. 

Menariknya, pondok 'Sendal Mencari Jodoh' tersebut dibangun oleh kalangan nelayan, Kelurahan Pondok Besi Kecamatan Teluk Segara itu merupakan sampah yang bertumpuk disepanjang pantai di wilayah itu. 

Pondok itu dibangun, lantaran prihatin dengan banyaknya sampah anorganik yang sama sekali tidak ada perhatian dari pemerintah kota (Pemkot) Bengkulu. Sehingga nelayan setempat berinisiatif untuk mengumpulkan berbagai sampah anorganik yang ada di pantai, termasuk sendal yang sudah tidak memiliki pasangan itu. 

Oleh nelayan setempat, ribuan sendal yang belum menemukan 'Jodoh' itu dikumpulkan. Selanjutnya, nelayan membuat gantungan untuk ribuan sendal, dari balok kayu dan bambu yang diperoleh dari sampah tepi pantai. 

Gantungan dengan tinggi sekira 2 meter dan panjang 6 meter itu merupakan penyanggah ribuan sendal yang sudah terkumpul sejak enam bulan terakhir itu tersusun dengan rapi. Sebab, setiap sendal diikat menggunakan tali nilon yang tak lain sisa tali pancing nelayan. 

Tidak hanya sendal, ratusan botol mineral ukuran satu liter dan setengah liter dan sisa karang mati pun ikut digantungkan di tempat itu.  

Inisiator pembuatan pondok 'Sendal Mencari Jodoh', Muklis (58) mengatakan, ide pembuatan pondok 'Sendal Mencari Jodoh' bermula karena potensi obyek wisata Tapak Paderi yang dapat menarik wisatawan tercemar oleh tumpukan sampah-sampah yang terbawa dari air laut ke tepi pantai. 

''Sebenarnya wisata ini sangat menarik dan memiliki nilai jual. Tapi, itu semua rusak oleh sampah yang menumpuk. Makanya saya bersama rekan-rekan memungut sampah anorganik untuk dibawa kedarat. Dari sana pondok sendal mencari jodoh dibuat disini,'' kata Muklis yang juga berprofesi sebagai nelayan, beberapa waktu lalu. 

Saat pengumpulan sampah anorganik yang dibawa oleh air laut ke tepi pantai Tapak Paderi, aku Muklis, dirinya sempat dikatakan 'gila' oleh nelayan setempat bahkan adik-nya sendiri. Namun, ucapan itu tidak membuatnya surut untuk terus memungut sampah ditepi pantai sepanjang sekira 800 meter di wilayah itu. 

Sebab, kata dia, dirinya hanya ingin wisata bahari Pantai Tapak Paderi ini bisa bersih dan menjadi contoh wisata pantai yang tak kalah dengan wisata lainnya di Indonesia. 

''Sudah ada ribuan sendal yang tidak memiliki pasangan saya kumpulkan, sandal itu terkumpul sejak enam bulan terakhir,'' aku Muklis, sembari membenahi jaringnya di pondok Sendal Mencari Jodoh.

Seluruh sampah, sambung dia, berasal dari berbagai daerah di Bengkulu atau provinsi lainnya. Sebab, kata dia, sampah tersebut terbawa oleh angin tenggara, sehingga seluruh sampah terbawa hingga pantai Tapak Paderi. Saat ini, kata dia, lokasi ini butuh gerobak sampah untuk mengangkat sampah, tempat sampah serta mesin mesin gergaji Chainsaw untuk memotong pohon mati yang ada di tepi pantai. 

''Belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah kota. Lihat saja kotak sampah, bak sampah disini tidak ada,'' keluh Muklis. 

Meskipun demikian, sambung Muklis, pondok 'Sendal Mencari Jodoh' sudah mulai booming di kalangan masyarakat Bengkulu sebagai wisata alternatif baru di Kota Bengkulu. Terkhusus, kaula pasangan muda-mudi. Kedatangan ke pondok itu, sampai Muklis, pasangan muda-mudi hanya sekedar berfoto dengan ribuan sendal yang sudah tidak memiliki jodoh. 

Tidak hanya pasangan muda-mudi asal Kota Bengkulu, aku Muklis, wisatawan asal manca negara dan provinsi tetangga seperti Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan pun sudah menyambangi pondok 'Sendal Mencari Jodoh', miliknya. 

Wisata manca negara itu, berasal dari negara Cina, Filipina dan Australia sempat mengabadikan pondoknya itu. Terlebih lagi, pasangan dari Cina sempat meninggalkan sepasang sendal jepit yang digembok. 

''Penggembokan sepasang sendal jepit itu agar hubungan mereka awet dan langgeng, kunci gemboknya dibuang ke laut,'' ucap Muklis, meniru ucapan wisatawan asal Cina. 

Namun, kata Muklis, kalangan pasangan muda-mudi yang berkunjung ke pondoknya, salah tafsir. Pasalnya, kata dia, mereka membawa sendal dari luar untuk digantungkan ke pondoknya agar berjodoh. 

Sementara, Muklis bermaksud, sendal mencari jodoh itu dapat dicari oleh pasangan muda-mudi, ditepi pantai Tapak Paderi hingga Pantai Pasar Bengkulu. Tujuannya, tidak lain agar sampah anorganik berupa sendal yang ada disepanjang pantai bisa bersih. 

Lalu, sampai dia, sendal itu dibawa ke pondoknya untuk digantungkan atau mencari pasangan sendal yang sudah tergantung. Dengan begitu, tumpukan sampah tidak ada lagi ditepi pantai dan Pantai Tapak Paderi menjadi bersih sampah. 

''Sendal itu bukan dibawa dari rumah. Tapi, saya mengajak seluruh pengunjung dapat mencari sendal ditepi pantai agar tepi pantai bersih dari sampah,'' ujar Muklis. 

Lantas kenapa dibuat nama pondok 'Sendal Mencari Jodoh', Muklis menjelaskan, jika sendal yang digantung di pondok itu saat ditemukan tidak memiliki jodoh atau pasangan. Sehingga dibuat nama pondok sendal mencari jodoh. 

''Saya akan buat pondok sendal ini memanjang di tepi pantai tapak paderi. Yang jelas, saya bercita-cita agar wisata ini bersih dan menjadi banyak pengunjung dari berbagai daerah terlebih lagi menjadi wisata unggulan di Bengkulu,'' harap Muklis. 

Sementara itu, salah satu pengunjung asal Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu, Dela Laras Hati (18) mengaku, dirinya sengaja berkunjung ke pondok sendal mencari jodoh. Sebab, kata dia, saat ini di media sosial sedang booming kaula muda berfoto bersama ribuan sendal. Sehingga dirinya juga tidak ingin ketinggalan. 

''Saya sengaja datang ke sini (Pondok Sendal Mencari Jodoh) untuk melihat secara langsung,'' aku Dela. 

Sejak booming, sampai Dela, wisata pondok sendal mencari jodoh ini menjadi pembicaraan hangat di kalangan kaula muda-mudi. Baik di medsos maupun di lingkungan kampus. 

''Yang jelas, pondok sendal mencari jodoh sudah menjadi icon wisata Tapak Paderi,'' pungkas Dela.(**)