| Batu menghadap kiblat |
Tulisan itu ditulis diatas batu berukuran cukup besar, tak jauh dari lokasi sumur batu atau berjarak sekira 100 meter sebelum lokasi sumur batu. Penemuan itu ditemukan pada puluhan tahun silam. Namun, sejak ditemukan tidak diketahui persis apa tulisan yang tertulis diatas batu berukuran sekira 1 meter tersebut.
Konon, batu tulisan kaganga itu peninggalan zaman penjajah kala itu di kawasan hutan yang berada di perbatasan Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Posisi batu itu, berada didalam lobang dengan kedalaman sekira satu meter. Tidak hanya itu, posisi batu tersebut dalam keadaan miring dan tertimbun tanah.
Menurut cerita, sebelum posisi batu didalam lobang. Pada kisaran tahun 1984-an, batu tersebut berada dibagian bawah batu selebar meja yang menghadap kearah kiblat. Dimana batu datar selebar meja tamu itu berada di posisi atas batu bertuliskan huruf kaganga.
| Batu Tulisan Kaganga |
Selain itu, sampai dia, posisi batu tersebut sudah berubah posisi dari posisi semula. Sebab, kata Heri, batu itu berada dibawah batu selebar meja yang berukuran sekira panjang 1 meter dan lebar sekira setengah meter.
''Batu bertuliskan hurug kagangan berada dibawah batu selebar meja. Batu sebesar meaj itu menghadap kearah kiblat,'' sampai Heri.
Namun, dirinya tidak mengetahui secara pasti batu yang berada di lokasi tersebut. Apakah peninggalan zaman penjajahan atau peninggalan zaman kerajaan. Ia hanya mendapatkan, cerita jika di daerah itu merupakan lokasi penyimpanan harta zaman penjajahan.
''Setahu saya ini peninggalan zaman penjajahan. Namun, pastinya saya tidak tahu persis,'' pungkas Heri.